Lalai, hina bahkan lebih dari idiot ketika sering
kali aku berharap mengulang waktu atau menghentikannya saat bersamamu, dulu.
tak ku sangka aku juga lalai menghitung detik agar tak berlalu begitu cepat
seperti sekarang, sekarang kita lebih jauh dari puncak mahameru dengan kaki
gunung mahameru, lebih dari segala-galanya yang berhubungan dengan jarak
pemisah. Kita bukan lagi kita melainkan aku dan kamu. Bukan bermaksud membuka
luka lama atau menikmati kegalauan tentangmu, hanya saja aku berfikir aku
memang masih belum beruntung untuk bisa jadi orang pertama di hatimu. Aku juga
adalah orang yang belum beruntung untuk bersamamu menghadapi panasnya terik
matahari atau dinginnya udara dini pagi.
Aku sempurna dengan mu, ku ingin habiskan waktu
lebih lama denganmu. Tapi tidak denganmu. Dengan mu aku sempurna, tanpaku kamu
sempurna. Luar biasa kisah ini luar biasa aku melihatmu, luar biasa aku di buai
rasa yang tidak tahu rimbanya kemana ini. Ketika diam dan tak sedang melakukan
apapun aku sering menjadi tumbal masa lalu untuk mengingatmu, tak jarang aku
juga jadi santapan sang waktu untuk mengirim ku kembali ke masa indah denganmu. Aku
memang sudah kalah di buat mereka, kalah dengan keadaan, kalah denganmu.
Masih bisakah aku menempatkanmu di posisi paling
indah di hatiku? Menempatkan diriku di sebuah kata “setia demi satu orang”
menempatkan kata itu hanya untukmu? Atau menempatkan mu di posisi relung hati
terdalam, agar jika nanti ada wanita lain yang menggantikanmu aku selalu tahu
bahwa semua keindahan ini di awali dengan kisah ku denganmu kisah yang bahkan
detik pun turut mengundang untuk kembali.
Aku bukanlah dia yang pantas bersamamu, aku juga
bukan dia yang bisa terus bersamamu, dan aku juga bukan dia yang selalu bisa di
katagorikan tepat untuk mu. Aku hanyalah orang yang selalu di patahkan
semangatnya demi mendapatkanmu, aku hanyalah orang yang pasti akan gagal jika
berhubungan denganmu, aku jugalah orang yang sudah pasti akan sulit untuk
bersanding denganmu. Tapi masihkah aku boleh mendapatkan sebuah kepercayaan?
Tolong siapapun percayalah. ada orang yang rela
berhujan-hujan pulang les melewati rumah dia untuk hanya sekedar melihat
rumahnya, ada orang yang sudah jelas-jelas tidak bisa bersamanya masih
menyimpan rasa yang sama dari pertama mencintainya sampai sekarang, ada orang
yang bahkan sahabatnya sendiri sudah menasihatinya bahwa dia harus move on
tetapi tetap membandal untuk terus mencinta, ada orang yang memilih untuk tetap
mencintai dia walaupun tahu pandangan sebelah mata semua orang tentang
cintanya kepada dia pasti akan gagal tetapi dia masih terus mencintainya tanpa pernah berfikir kata orang lain. ada. Dan ketahuilah dia
bukanlah dia, tetapi dia adalah aku. karena cinta tak pernah punya alasan ketika sudah memilih.
“biarkan lah sekarang aku dianggap tak memperdulikanmu,
menjauhimu, mengganggapmu bukalah terlalu berarti lagi bagiku. Sampai saatnya
kau tahu aku hanya tak ingin melihatmu sedih karena aku. lebih baik aku
melihatmu marah dari pada harus melihat air matamu jatuh hanya karena kita.” –
so always been you.
FOLLOW US : https://twitter.com/aidilnurhidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar