Powered By Blogger

Sabtu, 05 Oktober 2013

Rintik air hujan



   Bosan adalah rasa yang paling sering aku alami ketika tidak ada satu hal pun yang lebih menarik dari pada diam. Semua orang melakukan aktivitasnya sendiri-sendiri, pengendara motor yang sibuk mengendalikan kemudi, tukang sapu jalanan yang sibuk melihat jalanan yang belum bersih untuk di bersikan, atau riak tawa anak-anak metropolitan di dalam mobilnya yang tentunya di belikan oleh orang tuanya itu. Semua sibuk bahkan tak ada waktu untuk hanya sekedar menyadari bahwa ada burung bangau putih terbang di senja hari di atas awan tepat ketika mereka melewati jalanan sore hari saat pulang dari kantor, kerja, sekolah, les, atau bahkan dari mall. Sistematis dan tentunya di perhitungkan, untuk setiap tindakan yang di lakukan hari ini, saat ini, dan di masa muda ini. Mereka memikirkan jauh kedepan tanpa pernah menyadari betapa indahnya hari yang mereka jalani sekarang. Aku lebih nyaman untuk tidak membicarakan soal apapun kecuali keindahan dan kesederhanaan.

   Aku lebih suka memperhatikan daun kecil yang terbang tinggi ketika terkena angin sore hari yang sejuk, dari pada ketika melihat cewek – cewek sosiallita yang menggunakan gadget i-phone terbaru mereka. Memperhatikan rintik air hujan menetes di kaca ketika sedang makan di MCD MerdekaWalk, memperhatikan aspal yang basah ketika di guyur hujan memberikan suatu rasa puitis yang hanya bisa di rasakan ketika kita "sendiri". Atau aku juga lebih suka menikmati suasana sore hari di taman kota ketimbang di mall berkelas. Ini bukan tentang uang atau kalangan pergaulan. tapi ini tentang rasa, keinginan hati, dan jiwa diri sendiri. 

   Terkadang kita perlu “bebas” sesaat dari kehidupan yang menjepit kita hari ini demi janji-janji yang di tawarkan di kehidupan masa yang akan datang. Kita justrul terlalu sibuk memikirkan kita besok jadi apa? Ketimbang memikirkan yang terbaik untuk hari ini. Kita juga lebih suka memikirkan hal-hal yang belum terjadi untuk masa depan seperti kesuksesan, kaya, bahagia, tanpa pernah berfikir bagaimana kita bisa melewati hari ini dengan “sederhana”. Pikiranku sering terawang-awang ketika menunggu lampu merah menjadi hijau ketika pulang les di saat malam hari. Aku juga terkadang bingung kemana orang-orang yang memadati jalan-jalan ini pada saat pagi, siang, dan sore hari..? apakah mereka tengah bersiap demi aktivitas selanjutnya untuk esok hari..? hari ini belum berakhir kawan, sampai tepat pukul 00:00 tapi kenapa dengan angkuhnya kau mengabaikan hari ini? Demi sesuatu hal yang ada di fikiranmu untuk esok hari tetapi lagi-lagi “itu belum terjadi”.

   Dari bahan bacaan yang banyak aku baca sekarang aku lebih memahami bagaimana menghargai apa yang kita punya saat ini, sebelum apa yang kita punya saat ini berubah kata menjadi “dulu aku pernah punya” dan itu adalah hal yang buruk dan pasti tak ada yang mau mengalami. Hargai teman, pacar, keluarga, waktu, suasana yang terjadi pada hari ini bukan yang terjadi di kemudian hari karena sesungguhnya kita hidup di saat ini, bukan di masa lalu, atau bahkan di masa depan.

   Mulai sekarang sesibuk apapun kau, sesempit apapun kau, se-galau apapun kau, berikan lah sedikit waktu untuk melihat bagaimana daun kecil terbang tertiup angin ketika kau berhenti di persimpangan jalan menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, lihat pula bagaimana debu terbang dengan gembiranya ketika dia terhempas kencang oleh lindasan dari ban mobil angkot, jika kau menunggu lampu merah berubah menjadi hijau itu ketika sedang hujan maka lihat juga lah rintik tetes air hujan itu dari kaca helm atau mobilmu ketahuilah bahwa ada beberapa rintik hujan yang ingin bertengger di ujung sudut mata hatimu bukan untuk membuatmu menangis atau mengenang masa lalu tapi dia hanya ingin membasahi untuk sekedar menghapus bekas air matamu yang dulu pernah tertumpah karena penghianatan, kesalahan, penyesalan, dan ketidakpedulian seseorang. Dia “si tetes air hujan itu sebenarnya turun hanya ingin menghapus luka yang ada di hatimu”.

FOLLOW US : https://twitter.com/aidilnurhidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar